Hai pembaca sekalian…!!!! Jumpa lagi dengan saya, dalam tema masii tentang Paedagogi, tapi kalii ini materi nyah berbeda looh.. gag Cuma membahas apa sich paedagogi itu, tapi juga membahas tentag kaitannya dengan Paradigma Belajar.. hhmmm menarik bukan?? Semoga ini bisa menambah pengetahuan kamu-kamu semuaa…!!!
Okeh, selamat membaca…..!!!!
Seperti yang uda kita ketahui, paedagogi adalah suatu ilmu yang membahas tentang pendidikan yang diberikan kepada anak. Nah, memberi pendidikan pada seorang anak itu berbeda dengan pemberian pendidikan pada orang dewasa. Orang dewasa dapat lebih mandiri dan tidak sepenuhnya harus dituntun oleh guru. Sedangkan anak haruslah guru yang sepenuhnya memegang kendali dalam proses belajar. Dan tentunya seorang guru haruslah mempunyai kemampuan mengajar yang unggul. Kegiatan mengajar yang unggul dipandang sebagai proses akademik dimana siswa termotivasi belajar secara berkelanjutan, substansial, dan positif terutama berkaitan dengan bagaimana mereka berpikir, bertindak, dan merasa. Keunggulan ini juga bermakna suatu proses yang mengangkat motivasi belajar siswa ke tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan efek mengajar biasa. Kegiatan mengajar semacam ini mengispirasi siwa untuk terus belajar, selayaknya orang terhipnotis karena inspirasi dari gurunya. Seorang guru yang sangat baik dipandang sebagai salah satu energy yang memberikan kontribusi positif yang luar biasa terhadap terciptanya suasan belajar siswa , termasuk membangkitkan minat mereka.
Setiap strategi guru didasari pada paradigm yang berbeda mengenai cara siswa belajar. Hal yang penting dipahami saat ini, bahwa strategi tumbuh dari paradigm yang berbeda. Asumsi yang mendasarinya adalah, bahwa pembelajaran yang lebih ketika guru mulai mendapatkan pemahaman yang prima tentang bagaiamana kegiatan belajar terjadi. Guru akan menjadi lebih efektif bila dia secara sadar memilikih untuk menggunakan strategi mengajar, memperluas perbendaharaan strategi, dan ahli dalalm menggunakan strategi itu. Berikut lima strategi mengajar.
Strategi 1: Pelatihan dan pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan yang jelas, melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu, dan memperkuat setiap kemajuan.
Strategi 2: Ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami, mudah diproses dan diingat.
Strategi 3: Mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui penyelidikan dan penemuan.
Strategi 4: Kelompok dan tim, yaitu berbagai informasi, bekerja secara kooperatif pada pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi sikap, pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok.
Strattegi 5: Pengalaman dan refleksi, yaitu mengaktifkan siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang terjadi di lingkungan kerja, magang, studi swasta, atau kegiatan di luar ruangan.
Kelima strategi tersebut menyediakan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengorganisasi kegiatan pembelajaran. Kelimanya dapat digunakan denga materi pelajaran dalam pengaturan apapu dan di setiap kelompok usia siswa, bahkan juga siswa perguruan tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar