Senin, 09 Mei 2011

Andragogi, Pendidikan Orang Dewasakah??? Maksudnya??


Andragogi berasal dari bahasa Yunani yaitu “andr” yang artinya orang dewasa, dan “agogos” yang artinya membimbing atau memimpin. Dari arti kata tersebut, berkembang pengertian bahwa andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Asumsi konsep diri pada andragogi, peserta didik dianggap sudah dewasa, sehinga konsep diri atau kepribadiannya berkurang ketergantungannya kepada orang lain. Ia memandang dirinya sudah mampu untuk mengatur dirinya sendiri, sehingga dalam proses pendidikan, para pendidik hanya sekedar mengarahkan. Berbeda bukan dengan konsep paedagogi yang saya posting pada minggu sebelumnya. Konsep diri paedagogi, peserta didik dianggap masih belum mampu untuk mengatur dirinya sendiri. Anak didik dianggap sebagai botol kosong yang siap diisi air. Dan ada juga yang berpendapat bahwa pendidikan terhadap anak ini diibaratkan seperti memahat sebuah patung. Baik botol maupun patung adalah suatu gambaran dari anak didik yang siap menerima apa adanya dari sang pendidik, tanpa harus memberikan komentar, atau mengembangkan sendiri.
Sebagai konselor, pengetahuan mengenai pendidikan orang dewasa ini penting, yaitu untuk membantu orang dewasa belajar kembali, melalui pelatihan dan kursus.  Karena ada hal yang berbeda antara pendidikan anak-anak dan pendidikan/pelatihan orang dewasa, maka diperlukan beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembahasan andragogi. Pendidikan orang dewasa perlu disusun sedemikian rupa agar memberi pengalaman-pengalaman yang dapat mencapai tujuan pendidikan. Empat hal perlu diperhatikan. (a) membantu peserta didik agar terrmotivasi untuk berubah; (b) membantu peserta didik untuk mencerna informasi dan pengalaman secara efektif; (c) membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilali-nilai, dan sikap, atau ide-ide kreatif; dan (d) membantu peserta didik utnuk mentransfer hal-hal yang dipelajari agar diterapkan dalam kehidupan nyata atau kehiduoan sehari-hari.
Sumber :
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengambangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (Wajib).

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates