Seorang psikolog sekolah idealnya berkompeten dalam berbagai ranah. Namun, pada kenyataan sehari-hari tidak semua konselor memiliki seluruh kompetensi tersebut. Kebanyakannya hanya dapat menguasai lebih dalam satu bidang di banding bidang lain. Berikut kompetensi yang dibahas adalah bidang yang dimiliki oleh psikolog sekolah menurut Ysseldyke (1986).
- Managemen Kelas. Hal ini penting diterapkan oleh guru, karena banyak guru yang mengalami kesulitan dalam mengelola kelas. Managemen kelas yang dapat dipelajari oleh psikolog sekolah antara lain : memulai tahun ajaran baru, membuat strukutr lingkungan belajar yang efektif dan menangani situasi kritis.
- Komunikasi dan Konsultasi Antar Pribadi. Psikolog harusnya tahu mengenai perkembangan dan penerapan keterampilan interpersonal sebagai bekal dalam melakukan konsultasi. Karena banyak masalah yang timbul dalam lingkungan pendidikan adalah pengaruh komunikasi interpersonal. Guru kurang efektif berkomunikasi dengan siswa, dengan guru lain, dengan karyawan sekolah dan orangtua siswa.
- Keterampilan Dasar Akademik dan Kehidupan. Psikolog sekolah adalah orang yang seahrusnya tahu banyak mengenai teori belajar dan aplikasinya dalam proses pendidikan. Banyak pengetahuan mengenai psikologi erat kaittannya dengan pengajaran akademik maupun keterampilan dalam kehidupan (seperti perkembangan kemandirian dan perilaku adapatif).
- Keterampilan Afektif/Sosial. Psikolog sekolah harus siap menjadi fasilitator dalam mengembangkan program instruksional untuk siswa dan melakukan pelatihan keterampilan-keterampilan afektif dan sosial.
- Keterlibatan Orangtua. Keterlibatan orangtua dalam pendidikan sekolah sangatlah dibutuhkan. Psikolog sekolah ada dalam posisi untuk membantu kerja sama da komunikasi anatar orangtua dengan sekolah. Bahkan untuk kasus-kasus tertentu pengetahuan mengenai konseling keluarga perlu diterapkan.
- Struktur dan Organisasi Kelas. Hal diterapkan untuk pemecahan permasalaha kelas, seperti struktur kerja sama mencapai tujuan, pengajaran oleh teman sebaya, fasilitas dan sarana, dan sebagainya.
- Pengembangan dan Perencanaan Sistem. Psikolog dapat menyumbang banyak dalam hal pengorganisasian sekolah dan perencanaan program. Pengetahuan berdasar psikologi dapat diterapkan dalam mengembangkan sistem pengukuran yang afektif, sistem pengembangan staf, penggunaan teknologi dalam managemen informasi dan pengajaran, dan pendekatan formal dan informal untuk mengevaluasi program dan merencanakan perubahan, dan pemecahan masalah berdasar sistem.
- Pengembangan Ketterampilan Staf. Psikolog dapat berperan dalam seleksi, penempatan, maupun perencanaan pengembangan staf.
- Perbedaan Individual dalam Perkembangan dan Belajar. Pengetahuan psikologi banyak berkaitan langsung untuk membantu pemahaman personalia sekolah mengenai perbedaan individual.
- Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. Berdasarkan pengetahuan mengenai koordinasi dan kerja sama antar lembaga, psikolog sekolah dapat membantu staf dalam mengkoordinasikan kegiatan dengan lembaga luar sekolah, seperti biro konsultasi dan lembaga kesehatan masyarakat.
- Pengajaran. Adanya teoori belajar yang berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar, psikolog sekolah dapat membantu guru mengajar secara efektif. Juga dapat membantu guru menambah intensitas belajar siswa, menetapkan harapan yang realistik bagii anak didiknya, memotivasi mereka untuk belajar, dan meningkatkan langsung cara mengajar.
- Isu Etika dan Hukum. Psikolog diharapkan memiliki cukup pengetahuan mengenai hukum dan etika, profesional maupun standar.
- Pengukuran dan Evaluasi. Psikolog sekolah harus menngumpulkan data verifikasi dan identifikasi masalah, serta untuk membuat keputusan mengenai individu atau kelompok individu.
- Perhatian Mengenai Budaya yang Berbeda-beda. Psikolog sekolah diharapkan memiliki cukup pengetahuan mengenai berbagai latar budaya ini dan menggunakannya untuk dapat berfungsi secara efektif.
- Penelitian. Psikolog sekolah terampil dalam melakukan dan mengiterpretasikan hasil reset yang diperlukan dalam penerapan psroses pendidikan.
Sumber :
Sukadji, S. 2000. Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia