KALKULASI BIAYA
No | Rincian Pengeluaran | Biaya yang dikeluarkan |
1 2 3 | Pembelian Reward untuk responden Print Out Angket Fotocopy angket | Rp 15.000,00 Rp 1.000,00 Rp 13.000,00 |
a. Analisis Data
1. Peranan dan pemanfaatan teknologi pada kegiatan perkuliahan di kampus subjek.
Data yang kami peroleh berdasarkan angket disimpulkan bahwa teknologi sangat berperan dan bermanfaat dalam mendukung kegiatan perkuliahan.
2. Apakah kegiatan perkuliahan di kampus subjek menggunakan in-focus.
Data yang kami peroleh berdasarkan angket disimpulkan bahwa sebagian besar kegiatan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara telah menggunakan in-focus.
3. Jika ya, apakah in-focus selalu digunakan pada setiap kegiatan perkuliahan. Jika tidak, apakah menurut subjek terdapat perbedaan antara perkuliahan yang difasilitasi in-focus dengan yang tidak difasilitasi in-focus sama sekali.
Menurut data yang kami peroleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengatakan hanya 50 % menggunakan in fpcus dan 50 % lagi menggunakan metode ceramah, karena tidak semua jurusan itu menggunakan atau memerlukan in focus dalam proses perkuliahan, seperti Fakultas MIPA maupun Teknik yang kebanyakan mata kuliahnya berbentuk hitungan, sehingga tidak memungkinkan penggunaan in focus dalam kegiatan perkuliahan.
4. Teknologi yang sudah dimanfaatkan dalam mendukung kegiatan perkuliahan di kampus subjek.
- In-focus
- Wifi
- Microphone
- Speaker
5. Kelebihan in-focus dalam kegiatan perkuliahan menurut subjek.
Dari data yang diperoleh :
- Mengikuti perkuliahan dengan lebih menarik, tidak membosankan. Ini dikarenakan materi disertai dengan gambar dan video
- Lebih mudah memahami karena tersaji dalam point yang lebih ringkas (rinci)
6. Kekurangan in-focus dalam kegiatan perkuliahan menurut subjek.
Menurut data yang diperoleh :
- Dosen terkesan monoton, karena hanya terpaku pada slide yang tersaji
- Mahasiswa menjadi lebih pasif
- Kewalahan bila listrik padam (penggunaan 100% in-focus pada setiap perkuliahan)
7. Apakah in-focus sangat penting sehingga harus disediakan dalam setiap kegiatan perkuliahan.
Sebagian besar dari subjek mengatakan bahwa in focus itu sangat penting, tapi tergantung materi apa yang sedang disampaikan. Mereka merasa in focus kurang cocok jika digunakan untuk materi yang berhubungan dengan hitungan. Dan lebh cocok digunakan untuk materi yang lebih banyak materi.
8. Harapan subjek untuk keefektifan kegiatan perkuliahan sehubungan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Dari data yang diperoleh, kebanyakan subjek berharap bahwa fasilitas teknologi seperti wifi, in focus, lebih ditingkatkan. Karena ada sebagian responden kami yang mengatakan, mereka sedikit kesulitan untuk mencari tugas atau bahan kuliah karena terbatasnya jaringan internet (wifi), dan sebagian kesulitan untuk mengikuti perkuliahan karena terbatasnya fasilitas in focus di beberapa kampus. Sehingga apabila pengeras suara tidak ada, ditambah lagi in focus tidak ada, maka materi yang disampaikan dosen tidak akan dapat dicerna dengan sempurna.
b. Kesimpulan
- Teknologi sangat berperan dan bermanfaat dalam mendukung kegiatan perkuliahan.
- Sebagian besar kegiatan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara telah menggunakan in-focus.
- Menurut data yang kami peroleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengatakan hanya 50 % menggunakan in focus dan 50 % lagi menggunakan metode ceramah, karena tidak semua jurusan itu menggunakan atau memerlukan in focus dalam proses perkuliahan, seperti Fakultas MIPA maupun Teknik yang kebanyakan mata kuliahnya berbentuk hitungan, sehingga tidak memungkinkan penggunaan in focus dalam kegiatan perkuliahan.
- Teknologi yang sudah dimanfaatkan dalam kegiatan perkuliahan adalah : In-focus, Wifi, Microphone, Speaker
- Kelebihan penggunaan in-focus menurut data yang kami peroleh adalah :
- Mengikuti perkuliahan dengan lebih menarik, tidak membosankan. Ini dikarenakan materi disertai dengan gambar dan video
- Lebih mudah memahami karena tersaji dalam point yang lebih ringkas (rinci)
- Kekurangan penggunaan in-focus menurut data yang kami peroleh adalah :
- Dosen terkesan monoton, karena hanya terpaku pada slide yang tersaji
- Mahasiswa menjadi lebih pasif
- Kewalahan bila listrik padam (penggunaan 100% in-focus pada setiap perkuliahan)
- Sebagian besar dari subjek mengatakan bahwa in focus itu sangat penting, tapi tergantung materi apa yang sedang disampaikan. Mereka merasa in focus kurang cocok jika digunakan untuk materi yang berhubungan dengan hitungan. Dan lebh cocok digunakan untuk materi yang lebih banyak materi.
- Harapan subjek untuk keefektifan kegiatan perkuliahan sehubungan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Dari data yang diperoleh, kebanyakan subjek berharap bahwa fasilitas teknologi seperti wifi, in focus, lebih ditingkatkan. Karena ada sebagian responden kami yang mengatakan, mereka sedikit kesulitan untuk mencari tugas atau bahan kuliah karena terbatasnya jaringan internet (wifi), dan sebagian kesulitan untuk mengikuti perkuliahan karena terbatasnya fasilitas in focus di beberapa kampus. Sehingga apabila pengeras suara tidak ada, ditambah lagi in focus tidak ada, maka materi yang disampaikan dosen tidak akan dapat dicerna dengan sempurna.
c. Testimoni Anggota Kelompok
Kelompok :
- Sri Rizki Amanda (10-017)
- Maria Siagian (10-049)
- Christian YWS (10-099)
Menurut kelompok kami banyak sekali kesulitan yang kita temui ketika membuat tugas mini proyek. Mulai dari perbedaan pendapat, sampai berselisih paham ketika milih topik. Dan mendapat hambatan hingga mengganti topik. Terus terkadang kesel juga kalau lagi berbeda pendapat, dan masing-masing dari kita pertahanin ego. Dan yang paling penting bagiin angket itu ga semudah yang kami pikir. Banyak banget protes, pertanyaan, dll dari para temen-temen yang kami minta untuk mengisi angket kami. Tapi banyak juga hal positif yang bisa kita ambil. Kita yang dulu tidak yang tau gimana cara dan ketentuan buat angket, menganalisis data, dll jadi tau gimana caranya. Jadi tambah pengetahuan baruuu deh..
Sumber :
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
Munir., (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta