Tema
Berkaitan
dengan perbandingan penugasan pada mata kuliah Psikologi Belajar dengan mata
kuliah lain pada semester ini (semester 5)
The
last task of learning of psychologist…
Psikologi .. Merupakan salah satu
fakultas yang terkenal dengan text books
yang secara keseluruhan isinya menggunakan bahasa inggris. Fakultas dengan
metode pembelajaran model learning
centered, yaitu presentasi. Yup, presentasi adalah hal yang sudah lumrah di
kampus ungu tercinta. Hal yang paling biasa jikalau diawal masa-masa kuliah,
mahasiswa Psikologi akan disibukkan dengan pembuatan review perchapter, dimana mahasiswa akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa
mengambil langkah cepat namun terkadang kurang tepat yaitu minta tolong mbah “Google” untuk menerjemahkan isi dari text books. Dan disinilah saya sekarang.
Ingin berbagi perihal pembelajaran dan penugasan di Fakultas Psikologi.
Setiap metode pembelajaran, tentunya
memiliki keunggulan dan kelemahan. Tidak ada desain pembelajaran yang
benar-benar menguntungkan mahasiswa ataupun menyulitkan baik bagi dosen dan
mahasiswa (begitulah kira-kira). Sinkron dengan teori Gagne dalam buku Learning
and Instruction, hal. 196, bahwasanya ada
asumsi tentang desain pembelajaran, yaitu : (1) pembelajaran harus
dirancang untuk memfasilitasi belajar siswa individual, yang mengindikasikan
bahwa meskipun siswa sering dikelompokkan untuk proses pembelajaran, namun
belajar terjadi di dalam diri individual; (2) pembuatan rencana baik jangka
panjang maupun jangka pendek harus dimasukkan dalam desain pembelajaran, dimana
pengajar membuat/merancang pembelajaran harian, namun pembelajaran itu harus
berada dalam segmen yang lebih luas dan saling berkaitan satu sama lain; (3)
perencanaan pembelajaran tidak boleh sembarangan atau sekadar memberikan
lingkungan yang mengasuh, yaitu pembelajaran harus dirancang sesistematis
mungkin, karena pembelajaran yang tidak terorganisir akan melahirkan orang
dewasa yang tidak berkompeten; (4) pembelajaran harus didesain menggunakan pendekatan
system, pendekatan system merupakan pemilihan komponen yang terorganisasi dan
sekuensial dengan menggunakan informasi, data, dan prinsip sebagai masukan
untuk setiap tahapan perencanaan; dan (5) desain pembelajaran harus didasarkan
pada cara manusia belajar.
Berkaitan dengan paparan teori
diatas, metode pembelajaran yang ada di Fakultas Psikologi telah menerapkan
desain pembelajaran Gagne. Pada semester ini, saya mengambil 9 mata kuliah,
dengan 21 sks, yaitu: Psikologi Abnormal, Konstruksi Alat Ukur, Inventory
Kepribadian, Perilaku Sosial Menyimpang, Psikologi Belajar, Ergonomi,
Pendidikan Anak Bekebutuhan Khusus, Tes Intelegensi Minat Bakat, dan Psikologi
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Seperti
pada semester-semester sebelumnya, metode pembelajaran di Fakultas Psikologi
tidaklah terlepas dari metode presentasi, hal yang bisa dikatakan pembelajaran
dari mahasiswa untuk mahasiswa. Namun tidak seluruhnya mata kuliah disemester
ini, menerapkan metode presentasi oleh mahasiswa. Seperti mata kuliah Perilaku
Sosial Menyimpang, metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen adalah metode
ceramah, yang akan ditutup dengan diskusi dalam kelompok kecil untuk membahas berbagai
kasus yang berhubungan dengan materi pada hari itu. Selain itu, untuk beberapa
mata kuliah lain, metode presentasi-lah yang digunakan dalam kelas. Disatu
sisi, menurut saya hal ini menguntungkan bagi mahasiswa. Mengapa? Text books yang digunakan adalah text books berbahasa inggris, saat
metode presentasi dilaksanakan, setiap kelompok presentasi tentunya akan
membuat makalah, yang secara tidak langsung akan menerjemahkan salah satu chapter dari text books, dan ini digunakan mahasiswa sebagai bahan bacaan pada
saat ujian nantinya, tanpa harus membaca text
books. Namun disatu sisi, merugikan mahasiswa saat kelompok presentasi
tidak pandai untuk menyampaikan materi, sehingga mahasiswa harus belajar
mandiri, dan jika dosen tidak menjelaskan lagi, materi yang harusnya telah
disampaikan tidak akan dapat tersampaikan dan dipahami oleh mahasiswa.
Beberapa masalah diatas, sudah
sering terjadi pada beberapa mata kuliah di beberapa sesi pertemuan. Seperti
pada mata kuliah Ergonomi. Pernah ketika presentasi, presenter sendiri kurang
memahami materi, sehingga terkesan mengambang, dan dosen tidak menjelaskan
kembali atau tidak meluruskan permasalahan dari materi tersebut. Dan ini
sangatlah tidak efektif. Untuk mata kuliah lain seperti mata kuliah Psikologi
Abnormal, saya merasa metode presentasi cukup efektif digunakan, walaupun
terkadang ada beberapa presenter yang kurang memahami materi, namun dosen cukup
terperinci menjelaskan kembali materi tersebut, dan memberikan penjelasan
penggunaan buku DSM-IV TR dengan baik, sehingga mudah untuk memahami materi
saat mendiagnosa suatu gangguan.
Psikologi Belajar juga salah satu
mata kuliah yang saya jalani di semester ini. Mata kuliah ini memiliki
perbedaan yang sangat signifikan dalam metode pembelajaran. Jika pada mata
kuliah lain identik dengan metode pengembangan soft skills yaitu presentasi,
maka pada mata kuliah psikologi Belajar, metode pembelajaran tidak hanya
pengembangan soft skills, namun hard skills, yang sangat aplikatif sesuai
dengan kehidupan sehari-hari. Seperti penerapan teori kognitif-sosial yang dikemukakan oleh Bandura, jika dikaitkan
dengan salah satu penugasan dalam mata kuliah ini, misalnya observasi ke SMK, mahasiswa
dituntut untuk melakukan observasi di sekolah, kemudian menganalisis data
observasi menggunakan salah satu tabel yang ada pada chapter teori Gagne. Proses melaksanakan tugas ini sinkron dengan
teori Bandura, yaitu “kesadaran fungsional melibatkan pengaksesan dan
pemrosesan informasi secara sadar untuk memilih, mengonstruksi, dan
mengevaluasi jalannya tindakan”. Dimana hal pertama yang harus dilakukan adalah
memilih tabel yang sesuai untuk panduan pengambilan data observasi, kemudian
setelah data terkumpul, mengkonstruksi data dengan menganalisa sesuai teori
yang ada, sehingga menghasilkan suatu laporan yang kemudian dievaluasi dan
didapatkan suatu kesimpulan. Jadi, mahasiswa tidak hanya membaca buku, dan
menghafal seluruh teori yang ada dibuku, tapi mahasiswa dituntut untuk aktif,
kreatif, dan aplikatif terhadap teori-teori yang ada. Tidak hanya belajar,
sekedar pandai menghafal dan menuangkan seluruh isi hafalan dikertas ujian.
Selain itu, perbedaan metode
pembelajaran psikologi belajar dengan mata kuliah yang lain terletak pada cara
penilaian pada tugas. Jika mata kuliah lain memiliki patokan seperti15% Kuis,
10% Tugas, namun pada mata kuliah Psikologi Belajar, penilaian itu tergantung
dari bagaimana investasi mahasiswa dalam pengerjaan setiap tugas yang diberikan
dosen. Tidak terpatok pada bagaimana mahasiswa menjawab kuis untuk mengetahui
bahwa mahasiswa mengerti materi yang telah diajarkan. Dan uniknya, investasi
tugas pada mata kuliah Psikologi Belajar itu secara keseluruhan di posting di
blog, tidak ada hard copy atau soft copy yang dikumpul kepada dosen, tapi
ditampilkan di blog masing-masing mahasiswa. Yang nantinya akan di cek satu
persatu oleh dosen pengampu, dan dosen dapat mengetahui kapan waktu mahasiswa
mempostingkan tugasnya, sesuai atau tidak dengan jadwal yang telah ditentukan.
Jadi, secara tidak langsung mahasiswa dituntut untuk modern, dengan menggunakan
fasilitas canggih yaitu internet, yang tidak hanya digunakan untuk keperluan
jejaring sosial, tapi digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan berbau
pendidikan. Pembelajaran ini disebut dengan metode e-learning, yaitu metode pembelajaran yang memanfaatkan internet
sebagai bahan ajar selain dari text book yang telah ada.
Jadi, banyak metode pembelajaran
yang berbeda secara signifikan antara Psikologi Belajar dengan mata kuliah yang
lain. Baik dalam hal metode maupun cara pengumpulan tugas. Yang tentunya,
setiap metode itu baik, tergantung bagaimana mahasiswa mampu mengambil manfaat
dari setiap proses pembelajaran yang ada, tidak hanya mengharapkan informasi
dari dosen pada saat kuliah berlangsung, tapi bagaimana kemauan dan motivasi
mahasiswa itu sendiri. Dengan bervariasinya metode pembelajaran yang
berlangsung, memberikan ilmu dan pengetahuan yang berbeda-beda pula, sehingga
menambah wawasan mahasiswa, dan tentunya bermanfaat untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Berguna tidak hanya pada saat kuliah, namun hingga waktu
dimasa yang akan datang.
Sumber :
Gredler, Margaret E. 2011. Learning ang Instruction: Teori dan Aplikasi Ed. 6. Jakarta: Kencana