Nama : SRI
RIZKI AMANDA
NIM : 101301017
Kelas
yang diobservasi : X-TKJ1
Reguler
Mata
Pelajaran : Instalasi
Sistem Operasi Dasar
Pengajar : Pak Elga
Waktu
Observasi : 5 Desember 2012, pukul 12.00 – 12.30 WIB
Durasi : 30 Menit
Jumlah
Siswa dalam Kelas : 25 Orang
Media
Pembelajaran yang digunakan oleh :
Guru : PC Laptop, layar Televisi LCD 29 inch
untuk menyajikan materi dari Laptop
Siswa : PC Laptop (pada saat observasi tidak
semua siswa membawa PC Laptop, hanya ada kurang lebih delapan PC Laptop)
Situasi
Fisik Kelas :
Ruang
kelas dilengkapi dengan sebuah TV LCD berukuran 29 inch, yang digunakan sebagai
media pembelajaran; sebuah kipas angin meja dengan ukuran sedang, cukup proporsional
dengan ruang kelas yang berukuran sekitar 3,5 x 6 meter; ada ventilasi udara
disudut kiri atas kelas; satu AC (namun dalam keadaan mati); sebuah papan tulis
white board; ada 4 lampu pijar untuk
menerangi ruangan (dalam keadaan mati); sebuah lemari kaca disudut kiri ruangan
(dipandang dari posisi duduk observer); kelas juga dilengkapi dua buah stop
kontak di kiri kanan papan tulis; model tempat duduk siswa adalah 5x5. Selain
itu, salah satu sisi dinding kelas disebelah kanan observer berupa kaca, yang
membuat pencahayaan diruang kelas cukup baik pada siang hari.
Alat
Observasi : Alat Tulis, Kamera
Digital, Note Book/Catatan Kecil
Data Observasi
Saat
observasi saya menggunakan panduan Tabel 5.7, halaman 199, Buku Learning and
Instruction – Gredler. Tabel ini merincikan tentang ringkasan Sembilan tahapan
belajar, yaitu : (1) Mengarahkan perhatian; (2) Harapan/Ekspektasi; (3) Pengambilan
kembali (informasi yang relevan dan/atau keterampilan) untuk dibawa ke ingatan
kerja; (4) Persepsi selektif terhadap ciri stimulus; (5) Pengkodean semantic;
(6) Pengambilan kembali dan respons; (7) Penguatan; (8) Pengambilan petunjuk;
dan (9) Generalisasi. Berikut data observasinya :
Deskripsi
|
Tahapan Belajar
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Persiapan
Belajar
|
1.
Mengarahkan
Perhatian
2.
Ekspektasi
3.
Retrieval
(pengambilan informasi dan/atau keterampilan yang relevan) untuk dimasukkan
ke ingatan kerja
|
Guru
bertanya pada siswa siapa saja yang membawa laptop
Ketika
siswa telah menunjukkan hanya beberapa orang yang membawa laptop, guru
mengatakan bahwa pada hari itu mereka akan melanjutkan pelajaran minggu lalu
tentang cara menginstal windows, dan bagi yang tidak membawa laptop,
diharapkan untuk berkumpul dengan siswa yang membawa laptop, agar sama-sama
dapat belajar
Kemudian
guru meminta siswa untuk menyebutkan apa saja yang dibutuhkan pada saat
instalasi awal? (ini merupakan pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya)
|
Akuisisi
dan Kinerja
|
4.
Persepsi
selektif atas ciri stimulus
5.
Penyandian
semantic
6.
Retrieval
dan respons
7.
Penguatan
|
Jawaban
dari siswa kemudian disajikan dengan di ketik di laptop, dan muncul dilayar
Televisi
Kemudian,
guru meberikan bimbingan belajar kepada siswa, tentang tata cara install Windows,
dengan mencontohkan di Laptop dan ditampilkan di layar Televisi
Selanjutnya
guru meminta siswa untuk mempraktekkan apa yang telah dicontohkan oleh guru,
dan meminta respon dari siswa. Begitu seterusnya hingga beberapa tugas
selanjutnya.
Kemudian
guru mendatangi satu-satu siswanya untuk memberi pengarahan dan bertanya
dimana kira-kira siswa mengalami kendala.
|
Transfer
Belajar
|
8.
Pemberian
petunjuk retrieval*
9.
Generalisasi*
|
(Pada
saat ini datang dua orang siswa laki-laki dari luar, untuk memanggil siswi
yang tidak mengerjakan PR mata pelajaran sebelumnya)
|
*Waktu Observasi pun berakhir, sehingga saya
tidak melihat proses pembelajaran hingga selesai.
Analisis Data dan Laporan
Untuk memudahkan sistem analisa
hasil observasi, saya menggunakan tabel 5.4, hal. 189, buku Learning and
Instruction – Gredler,yaitu tabel ringkasan keterampilan intelektual dari yang
sederhana ke yang kompleks. Dimana dalam tabel ini merupakan panduan saya dalam
berproses, mulai dari persiapan observasi, melakukan observasi, memikir, dan
membahas data observai, untuk dirangkum dalam bentuk laporan. Berikut tabel
5.4, hal. 189, buku Learning and Instruction – Gredler.
Tipe Kapabilitas
|
Deskripsi
|
Belajar
Diskriminasi
|
Merespons
secara berbeda pada karakteristik yang membedakan objek, seperti bentuk,
ukuran, warna.
|
Belajar
konsep/konsep konkret
|
Menggidentifikasikan
objek atau kegiatan sebagai anggota dari satu kelompok konsep, belajar
melalui pertemuan langsung dengan contoh konkret.
|
Konsep
yang didefinisikan
|
Belajar
aturan klasifikasi (konsepnya adalah abstrak; tidak ada contoh konkret).
|
Belajar
aturan
|
Merespons
satu kelompok situasi denan kelompok kinerja yang merepresentasikan kaitan.
|
Belajar kaidah yang
lebih tinggi (pemecahan masalah)
|
Memilih
aturan subordinat dari ingatan untuk memecahkan masalah dan
mengaplikasikannya pada urutan yang tepat.
|
Belajar
diskriminasi merupakan kapabilitas intelektual yang paling sederhana,
dimana ini merupakan tahap awal ketika observer mencoba untuk melakukan
persiapan observasi. Observer mencoba mencerna maksud dari petunjuk-petunjuk
yang diberikan oleh Pengampu, dan mampu utnuk membedakan setiap petunjuk yang
ada, juga mengaitkan dengan teori yang ada di buku. Termasuk melakukan
pemilihan tabel yang akan digunakan sebagai panduan apa saja yang akan
dilakukan saat observer, dan melakukan pemilihan tabel yang akan digunakan
sebagai panduan saat membuat analisa dan laporan hasil observasi.
Belajar
konsep/konsep konkret adalah kapabilitas selanjutnya yang akan dilakukan
setelah memenuhi kapabilitas awal. Ini sesuai dengan tahapan saat setelah
observer memahami dan memilih tabel mana yang akan digunakan untuk panduan
observasi dan pembuatan analisa laporan, observer lalu melakukan kegiatan
langsung observasi untuk mengidentifikasi isi dari teori (Sembilan tahapan
belajar, pada Tabel 5.7, hal. 199) dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu dengan mendatangi langsung sekolah yang telah ditentukan sebelumnya (SMK
Tritech Medan). Apakah proses pembelajaran yang dilakukan/diterapkan disekolah
sesuai dengan teori yang ada dibuku (Sembilan Tahapan Belajar).
Kemampuan/kapabilitas selanjutnya
yang dilakukan adalah mampu
mendefinisikan konsep, yaitu mempelajari konsep abstrak berdasarkan
definisi konsep. Untuk dapat membuat laporan dari hasil observasi, observer
harus mampu memahami keseluruhan dari teori yang telah dipelajari sebelumnya,
ini dilakukan agar dapat menghubungkan informasi dari penerapan yang di amati
dengan teori berdasarkan tabel 5.7 tentang Sembilan tahapan belajar. Dengan
begitu, hasil data observasi dapat dituangkan dalam bentuk analisa dan laporan.
Tahap selanjutnya belajar aturan, merupakan kemampuan
untuk merespon suatu kelompok situasi stimulus dengan kelompok kinerja,
kemudian kinerja in dikaitkan dengan stimuli dalam kelompok relasi khusus. Hal ini
dilakukan oleh observer setelah memahami teori dan kaitannya dengan hasil
observasi yang telah didapatkan. Dimana pada kelas X-TKJ1, ke-9 tahapan belajar
yang dikemukakan dalam tabel 5.7, hal 199, buku Learning and Instruction, cukup
diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang pada saat itu mata pelajaran
yang sedang berlangsung adalah Instalasi Sistem Operasi Dasar. Guru tampak
teroganisir dalam mengajar, dimana pada tahap awal guru menarik perhatian siswa
dengan bertanya apa yang telah dipelajari pada pelajaran sebelumnya. Setelah itu,
guru memberitahu apa yang akan dipelajari pada pertemuan hari itu dan tujuan
dari pembelajaran, guru juga merangsang ingatan siswa dengan memberi pertanyaan
kecil sehubungan pembelajaran sebelumnya. Siswa merespon cukup baik pada pertanyaan
yang diberikan, sehingga terlihat suasana kelas yang sangat hidup. Setelah itu
guru mulai memberikan pelajaran dan memberikan contoh kepada para siswa melalui
layar Televisi. Kemudian siswa diminta untuk mandiri, dan mempraktekkan apa
yang telah dicontohkan oleh guru, dan peran guru dalam kelas cukup aktif. Dimana
guru tidak hanya duduk diam saat siswa mulai latihan mempraktekkan apa yang
sudah diajari, namun guru berkelililng untuk memberikan arahan-arahan kecil dan
memastikan seluruh siswa mampu menguasi bahan ajar. Guru juga memberikan respon
dan umpan balik terhadap kinerja siswa. Hal ini menunjukkan bahwa antara siswa
dan guru saling bekerja sama dalam proses belajar mengajar, sehingga suasana
ruangan kelas cukup aktif, kondusif dan teroganisir.
Kapabilitas terakhir/ ketempilan
yang paling kompleks adalah belajar
kaidah yang lebih tinggi (pemecahan masalah). Kemampuan ini dilakukan saat
observer menyusun laporan sedemikian rupa, menemukan kombinasi yang tepat dalam
penyusunan dan analisa laporan dari hasil observasi, dan aplikasi dalam tahap
penulisan. Tidak hanya kemampuan pemahaman terhadap teori yang diperlukan namun
juga kemampuan untuk saling mengaitkan teori dengan data observasi juga proses
menganalisa hasil sehingga laporan dapat terselesaikan sesuai dengan harapan
Pengampu.
Potret Kelas dan Suasana Belajar
Gambar diambil ketika siswa perempuan sedang tidak dikelas, makanya banyak bangku terlihat kosong..
Ket: Saat Guru mengajar pada siswa
Ket: Saat guru memberi arahan kecil pada salah satu siswa
KESIMPULAN DAN SARAN
Untuk
kelas yang saya observasi, siswanya cukup patuh kepada guru dan bersikap sopan.
Mungkin karena kelas 1 kali ya? ^_^
Hasil
dari pengamatan saya, menggunakan panduan tabel 5.7 (telah terlampir sebelumnya),
secara keseluruhan tahapan pembelajaran sesuai dengan tabel diterapkan oleh
guru yang mengajar di kelas X-TKJ1. Hanya saja, tidak seluruh proses belajar
dapat saya amati, dikarenakan keterbatasan waktu pengamatan yang observer
miliki.
Saran
saya, semoga sekolahnya cepat selesai dibangun, dan dari hasil observasi kami
dapat memberikan inspirasi baru jika ada kekurangan dalam pembelajaran. Dan untuk
observer sendiri, mampu untuk lebih cekatan dan detail dalam observasi..
TESTIMONI
Saya merasa senang mengikuti
kegiatan observasi di sekolah seperti ini. Selain menambah pengalaman baru,
saya juga dapat mengetahui tempat-tempat baru yang belum saya kethaui
sebelumnya. Secara, saya adalah pendatang di kota Medan. Cukup menyenangkan saat
observasi kemarin, karena saya belajar banyak hal, dan ternyata sekolah itu
dimana aja sama, dulu saya mengira sekolah-sekolah di Medan akan gimanaaaa
gitu, jauh berbeda dengan di Aceh, namun ternyata sama saja… hehehe.. siswanya
tetep aja ada yang bandel.. Overall menyenangkan….